Hari ini saya beli AnyCast Dongle dengan harapan bisa nonton film di monitor yang nganggur.
Tapi ternyata hasilnya yang tak sesuai dengan ekspektasi (salah saya terlalu tinggi ekspetasinya) haha.
Oke saya tak akan banyak basa-basi dan sekedar informasi review ini tak ada sponsor dari pihak manapun, termasuk dari tokonya.
Agar tidak panjang banyak paragraf, saya akan ulas ke poin-poin penting saja.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
- Harga Murah
- Android: Anda bisa screen mirroring sambil menghubungan dengan Wi-Fi internet
Kekurangan
- Kualitas seperti 360p
- iOS: Ketika Wi-Fi dihubungkan dengan AnyCast Dongle, Anda tak akan bisa pakai internet Wi-Fi.
- Terkadang patah-patah (seperti sedang scroll atau animasi yang cepat)
Overall saya tak menemukan kelebihan yang berarti, dan saya pun bingung harus mention apa lagi, karna tak ada lagi yang membuat menarik.
Spesifikasi
Ini saya salin dari toko-nya.
- CPU: Single Core ARM Cortex A9
- Architecture GPU offers 3D graphic with OpenGL ES2.0 and OpenVG 1.1;
- HD video decoder: (1080p @ 60fps); HDMI 1.4A.
- Function introduction: Miracast DLNA Airplay
- Wi-Fi: IEEE 802.11 b/g/n
- Standard Applications:Music: MP3, WMA, WAV, OGG, AAC, FLAC, 3GP;
- Video Player: MPEG2, MPEG4, AVI, WMV, MKV, MOV, RM, RMVB
- Gallery: JPG, BMP, PNG.
- Suport OS : Android 4.2 keatas
- Decode Ability:1080P
- Application: WIFI Display receiver’
Untuk isi dalam box, hanya ada dua item (bisa lihat pada Thumbnail):
- Unit AnyCast Dongle
- Kabel USB to MicroUSB (untuk mengisi daya; Anda juga perlu adaptor)
Review Versi Video [ada tutorial & sedikit hasil gambar]
Kesimpulan
Harga dibanderol Rp. 59.400
Saya beli di Tokopedia berikut linknya: AnyCast Dongle
Ini pendapat saya secara subjektif, perlu diingatkan juga pendapat saya ini tidak ada unsur menyudutkan siapapun, termasuk toko-nya. Bahkan menurut saya pelayanan toko-nya sudah mantap dan fast respone, dan pendapat saya kali ini fokus ke produk saja.
Ekspektasi
Oke, saya beli Anycast Dongle ini bertujuan untuk nonton film & anime, dan tenyata gambar yang dihasilkan tak sesuai dengan ekspetasi.
Jujur, kalau saya bilang, kualitasnya itu semacam 360p.
Sebelumnya yang saya harapkan itu minimal 720p atau mendekati 720p lah, namun rasanya ternyata jauh.
Kenapa kok tinggi kali ekspetasinya? sebab saya liat di spesifikasi mampu 1080p (atau mungkin saya salah memahami spek-nya??) entah lah.
Maka dari itu, saya putuskan tidak akan memakai produk ini lagi, karna standar minimum untuk kenyamanan nonton video minimal 720p.
Apakah harus beli?
Ini pendapat pribadi juga, dan tak bosan mengeluarkan kata ini “beli sesuai kebutuhan”.
Oke, saya sarankan beli ini jika:
- Sedang menghemat uang, ini murah banget hanya 60K.
- Untuk persentasi yang bermodalkan teks saja
- Untuk persentasi yang tak membutuhkan detail gambar yang tajam.
- Cocok untuk menampilkan gambar yang tak banyak bergerak, masih oke untuk tampil.
Seperti itu saja review subjektif, ini semoga memberi sudut pandang. Semua keputusan ada ditangan Anda sendiri.
Baca juga artikel terkait: